Dilansir dari KalselBabusalam.com, mantan Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui pencopotan dirinya dari jabatan tersebut oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 8 September 2025, sekitar pukul 14.30 WIB. Kabar tersebut sampai kepadanya sesaat setelah ia merampungkan rapat kerja (raker) bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, Jakarta, yang telah berlangsung sejak pukul 10.00 WIB.
Meski demikian, Budi Arie mengaku tidak terkejut sedikit pun mendengar keputusan tersebut. “Enggak ada yang perlu kaget, biasa aja. Jam 14.30 saya dikasih tahu, habis raker,” ujarnya dengan tenang seusai acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kementerian Koperasi pada Selasa, 9 September 2025.
Ia menegaskan bahwa perombakan kabinet atau reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Budi Arie juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung Presiden Prabowo Subianto, mengingat perannya sebagai salah satu pihak yang berkontribusi pada kemenangan Prabowo hingga menduduki posisi Kepala Negara. “Selalu (dukung) dong. Wong kami yang menangin,” tandasnya penuh keyakinan.
Posisi Menteri Koperasi yang sebelumnya dipegang oleh Budi Arie kini digantikan oleh Ferry Juliantono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi. Ketika ditanya mengenai pesan khusus untuk penggantinya, Budi Arie menyatakan bahwa Ferry Juliantono sudah sangat memahami tugas-tugas yang menanti. Hal ini karena selama pemerintahan baru, mereka telah bekerja sama sebagai satu tim yang solid.
“Enggak usah dipesan. Pak Ferry ini ada dalam tim kami, dia udah tahu apa yang perlu dikerjakan,” kata Budi, menunjukkan kepercayaan penuhnya kepada Ferry.
Pada momen sertijab yang berlangsung haru, Budi Arie Setiadi juga memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan dan ketidaksempurnaan kebijakan yang mungkin terjadi selama masa jabatannya. “Dengan tulus saya memohon maaf selama menjabat terdapat kekhilafan, sikap maupun kebijakan yang tidak sempurna,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa Ferry bukanlah sosok baru dalam urusan koperasi. Ferry bahkan memiliki andil besar dalam mendukung berbagai program kerja Kementerian Koperasi, salah satunya adalah inisiatif Koperasi Desa Merah Putih. “Beliau sudah paham betul itu koperasi,” ujar eks Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut, menekankan pengalaman Ferry yang mendalam.
Budi Arie meyakini bahwa Ferry memiliki kapasitas untuk memimpin Kementerian Koperasi menjadi lebih baik lagi, terutama dalam mengawal berbagai program-program Prabowo untuk kemajuan koperasi di Indonesia. Ia turut mengenang momen awal dirinya ditunjuk sebagai menteri, “Hati saya sungguh tergetar melihat bagaimana kita berjalan bersama menorehkan capaian yang berarti.”
Pada kesempatan yang sama, Ferry Juliantono menyatakan bahwa koperasi adalah amanat konstitusi Indonesia yang harus diperjuangkan. Ia menegaskan bahwa Kementerian Koperasi berada di garis terdepan untuk menjadikan program-program pemerintah sebagai instrumen yang efektif dalam menyejahterakan masyarakat luas.
Menurut Ferry, fokus utamanya adalah melanjutkan dan menyempurnakan program kerja yang telah dimulai dan dikerjakan dengan baik oleh Budi Arie Setiadi. Ke depan, ia berjanji akan memoles setiap inisiatif yang sudah berjalan agar hasilnya dapat lebih optimal.
“Dengan hati yang tulus, saya tentu akan selalu mengingat peran dan jasa Bapak Budi Arie Setiadi yang telah meletakkan pondasi yang begitu kuat. Kami sangat diringankan atas apa yang sudah (Budi Arie) lakukan sebelumnya,” ungkap Ferry, menunjukkan apresiasi yang mendalam terhadap pendahulunya.
Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Jalan Berbatu Menteri Keuangan Baru











