KalselBabusalam.com melaporkan bahwa PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pengembangan bisnis dengan mengumumkan penambahan modal signifikan ke dua anak usahanya, yang totalnya mencapai Rp 231,8 miliar. Langkah strategis berupa transaksi afiliasi ini secara resmi dilakukan pada 13 November 2025.

Corporate Secretary Summarecon Agung, Lydia Tjio, menjelaskan bahwa suntikan modal tersebut dialokasikan sebesar Rp 139,1 miliar untuk PT Serpong Cipta Kreasi dan Rp 92,7 miliar untuk PT Lestari Kreasi. Penambahan modal ini, menurut Lydia, merupakan bagian dari strategi investasi perusahaan terkendali perseroan, sebagaimana disampaikan dalam keterbukuan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 17 November 2025.

Selain penambahan modal pada anak usaha, Summarecon Agung juga telah menganggarkan belanja modal (capex) yang substantial untuk tahun ini, mencapai Rp 2 triliun. Sebagian besar dari alokasi dana tersebut, yaitu Rp 987 miliar, telah dimanfaatkan untuk akuisisi tanah dan properti investasi yang sudah beroperasi.

Direktur Utama Summarecon Agung, Adrianto Pitojo Adi, merinci bahwa total capex Rp 2 triliun untuk tahun 2025 tersebut terbagi rata, yaitu Rp 1 triliun untuk akuisisi lahan (land acquisition) dan Rp 1 triliun lainnya dialokasikan sebagai biaya investasi untuk pengembangan kawasan kota terpadu. Pernyataan ini disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip pada Selasa, 17 Juni 2025.

Menyongsong masa depan, Adrianto juga mengisyaratkan rencana Summarecon Agung untuk meluncurkan proyek-proyek baru yang inovatif. Namun, detail mengenai proyek tersebut masih dirahasiakan untuk saat ini. “Belum bisa di-disclose untuk saat ini,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, pada tahun ini Summarecon Agung turut mempertimbangkan peluang untuk berpartisipasi dalam program strategis pemerintah, yakni Program 3 Juta Rumah. Komunikasi awal dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman telah dilakukan guna menjajaki potensi kontribusi perseroan.

Meski demikian, Adrianto menekankan bahwa keterlibatan Summarecon Agung bukan ditujukan untuk program rumah subsidi. Perseroan akan bersedia berkontribusi apabila skema dan ketentuan yang ditawarkan oleh pemerintah sejalan serta sesuai dengan visi dan model bisnis perusahaan.

Di tengah dinamika dan berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh industri properti di Tanah Air, Summarecon Agung tetap menunjukkan kinerja penjualan yang solid. Adrianto Pitojo Adi menyoroti bahwa dukungan dari program pemerintah, seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen yang ditanggung pemerintah, turut memberikan kemudahan bagi konsumen dan membantu menjaga momentum pasar.

Lebih lanjut, Adrianto mengungkapkan rasa syukurnya karena segmen pasar menengah ke atas, yang menjadi fokus utama Summarecon, masih memiliki daya tahan dan permintaan yang cukup baik di tengah kondisi ekonomi saat ini. Hal ini menjadi indikator positif bagi keberlanjutan bisnis perseroan.

Pilihan Editor: Plus-Minus Kredit Usaha Rakyat Perumahan

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.