kalselbabusalam.com – Ribuan suporter Indonesia membanjiri stadion dengan teriakan nama Shin Tae Yong setelah kegagalan pahit Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. Kekalahan tipis 0-1 dari Irak dalam babak keempat kualifikasi menjadi pemicu ekspresi kekecewaan mendalam dari para penggemar setia di tribun.

Protes keras dari para suporter ini secara jelas ditujukan kepada keputusan kontroversial PSSI yang telah memberhentikan pelatih asal Korea Selatan tersebut dan menggantikannya dengan sosok Patrick Kluivert. Keputusan ini, yang diambil beberapa waktu lalu, kini kembali menjadi sorotan tajam di tengah merosotnya performa tim.

Dilansir dari laman VN Express pada Minggu (12/10), atmosfer stadion seketika berubah menjadi sangat emosional begitu peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi. Para pendukung yang masih setia bertahan di tribun serempak melantangkan nama ‘Shin Tae-yong! Shin Tae-yong!’ Teriakan tersebut bukan hanya sekadar luapan emosi, melainkan simbol kerinduan yang mendalam terhadap arsitek yang pernah membawa Timnas Garuda mencapai berbagai pencapaian bersejarah.

Di sisi lain, gambaran kontras terlihat dari bangku teknis. Pelatih Patrick Kluivert tampak duduk sendirian, tertunduk lesu. Media olahraga nasional melaporkan bahwa raut wajah Kluivert memperlihatkan ekspresi muram dan tekanan yang tak terbantahkan. Ia disebut-sebut tak mampu menyembunyikan rasa tak percayanya atas hasil pahit yang memastikan Indonesia tersingkir dari ajang kualifikasi bergengsi ini.

Jika Anda Melakukan 10 Hal Ini Setiap Hari, Ingatan Anda Akan Lebih Tajam daripada 95% Orang Menurut Psikologi

Shin Tae-yong sendiri memang dikenal sebagai sosok yang revolusioner bagi sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah tangan dinginnya, Timnas Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan melangkah ke babak gugur Piala Asia 2023 dan mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024. Bahkan, ia juga sukses membawa tim nasional menapakkan kaki di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong pada Januari lalu memang menuai pro dan kontra di berbagai kalangan. Presiden PSSI Erick Thohir saat itu menunjuk Patrick Kluivert dengan alasan strategis untuk mempererat hubungan dengan para pemain naturalisasi keturunan Belanda. Namun, banyak kalangan penggemar menilai bahwa keputusan tersebut justru berbalik arah, melemahkan performa dan spirit juang tim nasional di lapangan.

Sejak kursi kepelatihan beralih ke tangan Patrick Kluivert, serangkaian hasil buruk mulai menghantui Timnas Indonesia. Setelah menelan kekalahan telak dari Australia dan Jepang, perjalanan Indonesia di kualifikasi pun harus terhenti menyusul dua kekalahan beruntun yang fatal. Gelombang dukungan terhadap Shin Tae-yong pun semakin tak terbendung, mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap performa tim di bawah arahan pelatih baru.

Jude Bellingham Akui Alami Tekanan Kesehatan Mental, Ungkap Sisi Rentan di Balik Citra Seorang Atlet

Menjelang akhir pertandingan melawan Irak, tensi di lapangan sempat memanas. Beberapa pemain dan staf terlihat melancarkan protes keras terhadap keputusan wasit Ma Ning yang dianggap kontroversial. Terlepas dari insiden tersebut, gemuruh sorakan nama Shin Tae-yong tetap menggema di seantero stadion, seolah menjadi simbol harapan baru yang tak pernah padam bagi jutaan penggemar sepak bola Indonesia.

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.