
Dilansir dari KalselBabusalam.com
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi tekanan pelemahan pada perdagangan Selasa (11/11), bergerak dalam rentang level 8.300-8.340. Prediksi ini muncul setelah indeks kebanggaan pasar modal Indonesia tersebut baru-baru ini mencatat rekor tertinggi baru di angka 8.434.
Pergerakan IHSG pada hari sebelumnya, Senin (10/11), menunjukkan sedikit penurunan. Indeks ditutup terkoreksi tipis 3,350 poin atau 0,04 persen, mengakhiri perdagangan pada posisi 8.391,240.
Menurut analisis teknikal dari Phintraco Sekuritas, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan histogram positif yang semakin meningkat, menandakan adanya momentum penguatan indeks. Namun, sinyal kehati-hatian muncul dari indikator Stochastic Relative Strength Index (RSI) yang berada di area overbought dan berpotensi membentuk Death Cross. Kondisi ini diperparah dengan peningkatan volume jual yang terlihat di pasar.
Analis Phintraco Sekuritas, dalam keterangannya pada Selasa (11/11), menyampaikan, “Sehingga dalam jangka pendek diperkirakan berpotensi terjadi minor pullback akibat profit taking. Namun selama IHSG mampu bertahan di atas 8.300-8.340, diperkirakan kondisi bullish IHSG masih akan berlanjut.” Pernyataan ini memberikan gambaran bahwa meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, tren penguatan jangka panjang masih bisa dipertahankan jika level support penting tidak ditembus.
Sentimen pasar juga akan dipengaruhi oleh data ekonomi dari Eropa yang dijadwalkan rilis pada Selasa (11/11). Inggris akan mengumumkan data tingkat pengangguran bulan September 2025 yang diperkirakan naik ke 4,9 persen dari 4,8 persen pada Agustus 2025. Sementara itu, Jerman akan merilis data Indeks Sentimen Ekonomi ZEW untuk bulan November, yang diproyeksikan meningkat menjadi 42,5 dari 39,3 pada Oktober 2025. Data-data ini dapat memberikan petunjuk arah bagi pasar global, termasuk IHSG.
Menyikapi kondisi pasar tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk perdagangan Selasa (11/11). Saham-saham tersebut meliputi MBMA, TOWR, DKFT, ARCI, dan HRTA.
Di sisi lain, MNC Sekuritas menawarkan pandangan berbeda mengenai pergerakan IHSG pada Selasa (11/11). Mereka memprediksi indeks akan berfluktuasi, namun masih memiliki peluang untuk menguat ke rentang area 8.487-8.539. Ini menunjukkan adanya potensi optimisme di tengah volatilitas yang mungkin terjadi.
Meskipun demikian, Analis MNC Sekuritas, dalam keterangannya Selasa (11/11), menambahkan, “Meskipun tidak menutup kemungkinan adanya koreksi dalam jangka pendek untuk menguji 8.352-8.379.” Potensi koreksi ini mengindikasikan bahwa investor perlu tetap waspada terhadap pergerakan harga yang tidak terduga.
Untuk mengakomodasi strategi investasi pada hari yang sama, MNC Sekuritas juga merilis daftar saham rekomendasi. Saham-saham yang direkomendasikan adalah ASSA, BREN, COIN, dan ENRG.
—
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.











