KalselBabusalam.com – Pelatih kawakan, Shin Tae-yong, secara tegas menyatakan di hadapan publik Korea Selatan bahwa melatih kembali Timnas Indonesia tidak termasuk dalam rencana masa depannya.

Pernyataan ini muncul menyusul gelombang rumor yang santer beredar, menyebutkan bahwa Shin Tae-yong kemungkinan akan kembali menukangi skuad Garuda setelah kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

Pengakuan pelatih berusia 55 tahun tersebut di hadapan publik Negeri Ginseng sontak menarik perhatian tidak hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga seluruh pecinta sepak bola di Asia Tenggara.

Rumor kembalinya Shin Tae-yong memang menguat pasca kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekecewaan publik Tanah Air yang begitu besar memicu desakan agar PSSI segera mengevaluasi dan bahkan memecat Patrick Kluivert dari kursi pelatih. Situasi ini masih menjadi topik perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola nasional.

Faktor lain yang turut memanaskan spekulasi ini adalah status Shin Tae-yong yang kini bebas tugas, setelah ia dipecat dari klub kasta pertama Liga Korea Selatan, Ulsan HD.

Dilansir dari salah satu media Negeri Ginseng, dalam beberapa hari terakhir, berita mengenai potensi kembalinya Shin Tae-yong ke Indonesia memang gencar mencuat. Hal ini tidak terlepas dari dua faktor utama: status Shin Tae-yong yang kini tanpa klub, serta gelombang tuntutan publik Tanah Air yang merasa Patrick Kluivert gagal memenuhi target dan ekspektasi setelah Timnas Indonesia kandas di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Namun, harapan dan spekulasi tersebut langsung pupus setelah Shin Tae-yong memberikan jawaban yang tak terduga. Ia secara gamblang menyatakan tidak memiliki rencana untuk kembali memimpin Timnas Indonesia.

Singgung Shin Tae-yong, Media Vietnam: Timnas Indonesia Lebih Butuh Sosok Tepat Ketimbang Nama Besar

“Saya tidak berencana kembali memimpin Timnas Indonesia,” tegas Shin Tae-yong, dilansir dari Korea Football News.

Di tengah dinamika tersebut, Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, langsung menyerukan kepada PSSI untuk segera mengadakan rapat Komite Eksekutif (Exco) guna mengevaluasi kinerja Patrick Kluivert secara menyeluruh.

Menurut Sumardji, Patrick Kluivert adalah sosok pertama yang wajib dievaluasi, mengingat performa Timnas Indonesia di bawah asuhannya dinilai jauh di bawah ekspektasi.

Sebagai bukti, dari enam pertandingan yang dilakoni Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Kluivert, skuad Garuda hanya mampu mengumpulkan enam poin dari dua kemenangan. Sumardji, yang mengaku sebagai “orang lama” di tubuh Timnas Indonesia dan telah menyaksikan pergantian pelatih berkali-kali, merasa memiliki kapasitas untuk berbicara mengenai hal ini.

Ia bahkan menegaskan, “Ibaratnya saya hadir sejak lahir dan mengawali perjalanan dari putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim menggelar pemusatan latihan saja saya ada. Jadi evaluasi yang harus dilakukan ya pelatih, titik. Tidak ada lagi.”

Dengan pengalaman yang ia miliki, Sumardji menyatakan kesiapannya untuk menyampaikan laporan lengkap mengenai perjalanan Timnas Indonesia dalam rapat Exco mendatang.

Ia menambahkan bahwa dirinya sangat memahami secara detail proses pembentukan skuad Garuda, mulai dari era kepelatihan Shin Tae-yong hingga di bawah arahan Patrick Kluivert saat ini.

Sumardji melanjutkan, “Saya ini punya kewajiban untuk menyampaikan semua laporan perjalanan Timnas Indonesia. Semuanya akan saya sampaikan di rapat Exco PSSI. Saya akan paparkan semua apa yang terjadi.”

Ia menekankan, “Tujuannya agar semua tidak salah ambil keputusan lagi, mohon maaf banget. Saya akan paparkan semua apa yang terjadi.”

Belajar dari Arab Saudi, PSSI Punya Opsi Bawa Kembali Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Dengan semua fakta dan laporan yang akan dipaparkan, sangat menarik untuk dinantikan seperti apa hasil evaluasi yang akan dilakukan PSSI terhadap seluruh komponen yang bertanggung jawab atas kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026.

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.