Kabar menarik datang dari ranah sepak bola internasional, di mana KalselBabusalam.com melaporkan bahwa Patrick Kluivert, eks pelatih timnas Indonesia, berpotensi menjadi saksi sejarah lolosnya dua negara yang memiliki ikatan darah dengannya ke Piala Dunia 2026. Dua negara tersebut adalah Suriname dan Curacao, yang kini tengah berjuang keras di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONCACAF, dengan pertarungan penentuan yang akan berlangsung bulan November ini.

Ikatan emosional Kluivert dengan kedua negara ini begitu kuat, berakar pada silsilah keluarganya. Sang ayah, Kenneth Kluivert, seorang mantan pesepak bola, lahir dan pernah membela tim nasional Suriname di era 1960-an. Sementara ibunya, Lidwina, berasal dari Willemstad, Curacao. Pasangan ini mengikat janji suci di Paramaribo, ibu kota Suriname, sebelum akhirnya beremigrasi ke Belanda pada tahun 1970, membawa serta warisan budaya kedua bangsa tersebut.

Keterlibatan Kluivert dengan Curacao tidak hanya sebatas hubungan kekerabatan. Ia pernah memimpin tim nasional berjuluk The Blue Wave sebagai pelatih pada periode 2015-2016 dan kembali di tahun 2021. Kini, Curacao tengah di ambang sejarah untuk pertama kalinya lolos ke turnamen akbar sejagat, Piala Dunia. Sebuah ironi manis tersaji, mengingat Kluivert sempat gagal membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh di kualifikasi Zona Asia.

Saat ini, kemudi The Blue Wave dipercayakan kepada pelatih veteran sarat pengalaman, Dick Advocaat, yang ironisnya juga merupakan mentor penting dalam perjalanan karier Kluivert. Dengan kekuatan seperti striker Persis Solo, Gervane Kastaneer, Curacao menunjukkan performa impresif dan kini bersaing ketat dengan Jamaika di Grup B. Mereka menempati posisi kedua dengan 8 poin dari 4 pertandingan, hanya terpaut satu angka dari Jamaika yang dibesut oleh eks nakhoda timnas Inggris sekaligus tangan kanan Sir Alex Ferguson, Steve McClaren.

Peluang Curacao untuk melesat ke puncak klasemen dan mengamankan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar dalam dua partai sisa bulan November ini. Kemenangan atas Jamaika pada laga head-to-head yang krusial, ibarat final, di matchday terakhir pada Selasa, 18 November 2025, menjadi syarat mutlak jika mereka ingin menentukan nasib sendiri. Namun, sebelum laga pamungkas tersebut, tim peringkat ke-82 dunia ini harus menjaga fokus penuh agar tidak terpeleset saat melawat ke kandang Bermuda, tim yang sudah dipastikan tereliminasi, pada Jumat, 13 November 2025.

Di waktu yang sama, Jamaika akan menghadapi tantangan berat saat bertandang ke markas tim yang juga masih memiliki peluang finis di puncak, Trinidad & Tobago, yang memiliki 5 poin. Skenario tercepat bagi The Reggae Boyz untuk lolos adalah dengan mengalahkan Trinidad pada Jumat besok, diiringi kekalahan Curacao dari Bermuda. Perlu diketahui, pada fase kualifikasi ini, para pemuncak klasemen dari setiap grup (A-C) akan langsung mengamankan tempat di putaran final Piala Dunia 2026, sementara tim yang menempati posisi runner-up akan melaju ke babak play-off interkontinental yang menegangkan.

Beralih ke Grup A, situasi tak kalah menarik terjadi dengan tim nasional Suriname, yang juga memiliki akar leluhur bagi Kluivert. Tim berjuluk Natio ini menduduki posisi teratas dengan 6 poin, di bawah asuhan Stanley Menzo, sesama alumni Ajax yang juga pernah diasuh oleh Advocaat di PSV Eindhoven. Berbeda dengan Curacao, persaingan di Grup A jauh lebih ketat. Semua tim, termasuk Panama (6 poin), Guatemala (5 poin), dan El Salvador (3 poin), masih memiliki peluang untuk lolos otomatis, menjadikan setiap laga begitu krusial.

Suriname saat ini unggul tipis dalam produktivitas gol atas Panama; Natio telah mencetak 4 gol, sementara Panama 3 gol. Dua pertandingan terakhir di bulan November ini akan menjadi penentu. Tim peringkat ke-126 dunia ini akan menjamu El Salvador pada 13 November 2025, sebelum melakoni laga tandang krusial melawan Guatemala pada 18 November 2025. Syarat utama bagi timnas Suriname, yang diperkuat Ridgeciano Haps, untuk melaju ke Piala Dunia perdananya adalah menjaga konsistensi performa sendiri sambil berharap Panama tidak meraih kemenangan dengan selisih gol besar yang dapat mengejar perolehan gol mereka.

Sementara itu, di Grup C, Honduras memimpin klasemen dengan 8 poin, diikuti oleh Kosta Rika (6 poin), Haiti (5 poin), dan Nikaragua (1 poin). Honduras berpeluang menjadi tim pertama yang memastikan tiket lolos paling cepat pada Jumat besok, jika berhasil mengalahkan Nikaragua dan pada saat yang sama Kosta Rika bermain imbang dengan Haiti.

Klasemen Zona CONCACAF (klik tautannya)

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.