KalselBabusalam.com – Ilkay Gundogan, mantan kapten Manchester City yang dihormati, akhirnya mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk hengkang dan bergabung dengan klub raksasa Turki, Galatasaray. Pengakuan ini cukup mengejutkan, terutama karena gelandang berpengalaman tersebut masih memiliki ambisi besar untuk terus berkiprah di lapangan hijau, bahkan di usianya yang mendekati 35 tahun.

Dalam pesan perpisahan yang ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya, Gundogan memilih untuk berbicara jujur kepada para penggemar. “Cityzens yang terhormat, saya ingin jujur kepada kalian… alasan saya pergi sangat sederhana: Saya masih ingin bermain sepak bola sesering mungkin, karena itulah yang paling saya cintai,” tulisnya, menegaskan bahwa hasrat bermain adalah prioritas utamanya dalam melanjutkan karier profesional.

Pemain yang akan segera menginjak usia 35 tahun ini merasa bahwa kebugaran fisiknya masih sangat optimal. Ia yakin sepenuhnya mampu mempertahankan performa di level tinggi, khususnya dalam ajang bergengsi seperti Liga Champions. Kesempatan emas ini, menurut Gundogan, dapat terwujud dengan bergabung bersama Galatasaray, sebuah tim yang ternyata sudah lama menjadi klub favoritnya sejak masa kecil.

“Saya akan segera berusia 35 tahun, tetapi saya masih merasa sangat bugar dan saya sungguh yakin saya dapat terus tampil di level tinggi untuk tim Liga Champions. Dan bukan hanya itu – saya sekarang memiliki kesempatan untuk bergabung dengan klub favorit masa kecil saya, di negara yang sangat berarti bagi saya,” tambahnya, membeberkan alasan ganda yang membulatkan tekadnya meninggalkan Etihad Stadium.

Gundogan juga menunjukkan sikap profesionalismenya dengan sepenuhnya memahami dan menghormati keinginan Manchester City untuk melakukan regenerasi pemain setelah era yang luar biasa sukses. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kenangan akan masa kejayaannya bersama The Citizens, rival abadi Manchester United, tidak akan pernah ia lupakan. “Man City menginginkan awal yang baru setelah era yang luar biasa – sesuatu yang dapat saya pahami dan hormati sepenuhnya. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang telah dilakukan klub hebat ini untuk saya selama bertahun-tahun. Sebagian besar waktu saya di sini benar-benar fantastis dan sangat sukses. Klub dan kota Manchester akan selalu memiliki tempat yang sangat istimewa di hati saya,” ujarnya penuh haru.

Di akhir pesan perpisahannya yang menyentuh, mantan pemain Borussia Dortmund ini tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada sosok-sosok kunci di balik kesuksesannya. “Saya ingin berterima kasih kepada semua rekan satu tim saya, semua orang yang bekerja di balik layar, setiap penggemar – dan tentu saja Pep, yang memungkinkan masa-masa luar biasa ini. Saya meninggalkan City dengan rasa syukur yang mendalam – Terima kasih – atas nama seluruh keluarga saya,” pungkasnya, menunjukkan penghormatan tulus kepada manajer Pep Guardiola dan seluruh elemen klub.

Sejak pertama kali didatangkan dari Borussia Dortmund pada musim 2016/2017, Gundogan telah mengukir sejarah gemilang bersama Manchester City. Dilansir dari Transfermarkt, ia berhasil mempersembahkan sejumlah gelar bergengsi, termasuk lima trofi Liga Inggris, dua gelar Piala FA, serta satu trofi Liga Champions yang menjadi dambaan.

Sebelum keputusannya untuk bergabung dengan Galatasaray, perjalanannya juga sempat mencatat episode di Barcelona pada musim 2023/2024. Dilanjutkan dengan kembalinya ia ke Etihad Stadium pada musim berikutnya, namun sayangnya, kepulangannya di musim lalu tidak mampu mempersembahkan gelar apa pun untuk The Citizens.

Transfer Senne Lammens ke Manchester United Tuai Pro Kontra, Rio Ferdinand: Kenapa Bukan Martinez?

Alexander Isak Resmi Jadi Pemain Termahal Liga Inggris, Sang Agen Lepas Sindiran Pedas untuk Newcastle United

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.